Pernahkah anda merasakan hal dimana anda diabaikan, dilupakan dan merasa terbuang oleh Negara???
Ya,, syukurlah kalau belum...
Tapi Mereka yang ada di atas dan di samping ini sudah merasakan hal itu. ..
Masa demi masa telah berlalu para pemimpin Negeri ini pun kian diganti... Tapi, Fakir Misikin dan Anak terlantar masih tetap dan tidak pernah berubah kehidupannya dari dulu hingga hari ini.
Mari kita menyimak isi dari UUD 1945 yang dibuat oleh para Pemimpin Negeri ini dan para perwakilan rakyat Indonesia yang menerbitkan Bab XIV PEREKONOMIAN NASIONAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL, Pasal 34, Ayat 1 - 4. Tapi saya akan menerbitkan Ayat 1 yang berbunyi "FAKIR MISKIN DAN ANAK-ANAK TERLANTAR DIPELIHARA OLEH NEGARA".
Faktanya tidak seperti itu kan? Mereka dipinggirkan
oleh Negara, bahkan diliriknya saja tidak. Apa pemerintah lupa? Ataukah
hanya berpura-pura? Mereka bukan binatang, sampah, atau kotoran yang
menjijikkan. Anak jalanan juga manusia yang mempunyai rasa dan hati.
Dikejar-kejar, ditangkap, diboyong ke truk secara paksa, diinterogasi
bersama-sama dengan preman, pencuri, perampok, bahkan pembunuh tanpa
memikirkan bagaimana cara hak-hak mereka bisa terpenuhi. Bukannya
mencari solusi malah usaha-usaha represif selalu ditunjukkan pemerintah
dalam menertibkan anak jalanan.
Hujatan, teror, intimidasi, dan kekerasan dan pencitraan yang buruk
terhadap para pemulung tak semestinya mereka diperlakukan seperti
itu.mereka juga saudara sebangsa dan setanah air kita, Jangan gampang
melakukan penghinaan dan penganiayaan terhadap para anak jalanan yang
sedang mencari peruntungan dan perbaikan nasib keluarganya. jika tak
sanggup memberikan jaminan penghidupan yang layak. Jika memang merasa
terganggu akan kehadiran mereka. Kita harusnya mencarikan solusi mata
pencaharian yang lebih baik kepada mereka,jangan hanya tahu nya
melakukan penggusuran, atau pemaksaan kehendak menertibkan para
pemulung.
Kapan kah Pemerintah akan menangani hal ini? Apakah mereka akan terus dan terus, hingga ke ujung usia Negeri ini?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar